Manusia Kera - Postur dan Wajah Mirip Kera

Posted by Yoga Ailala on Tuesday, May 24, 2011


Seftiani Abdul (10) anak kedua, pasangan Yusni Abdul bersama Fatma Nusi terlahir ke dunia dengan memiliki kelainan. Bagian wajah dan sekujur tubuh anak perempuan yang lahir 26 september 1998 itu ditumbuhi rambut. Bahkan kalau dicermati, wajah Seftiani mirip (maaf) monyet. ciri rahang, hidung, dan telinga seperti halnya monyet, serta rambut lebat di hampir seluruh tubuhnya. Kondisi tubuh yang demikian, membuat Seftiani minder bergaul dengan teman-teman sebayanya. Kediaman Seftiani terletak di Desa Tilango Bula Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango yang letaknya sekitar 40 Km ke arah timur dari ibu kota Provinsi Gorontalo

Meski sering merasa minder dengan raut wajah yang tidak lazim, teman-teman sebayanya malah menaruh perhatian dan ingin berteman dengan Seftiani. Anak-anak sebaya di Desa Tilango Bula memperlakukan Seftiani layaknya anak normal. Buktinya, tidak pernah ada perbedaan terhadap Seftiani. "Anak-anak di sini, sayang dan ingin berteman dengan Seftiani. Sayangnya dia masih minder," ujar ibunya sembari mengatakan hal ini pula yang menjadikan dorongan agar anaknya itu bisa bersosialisasi di masyarakat.


Seftiani Abdul didampingi Fatma, ibu tercinta



Sebagai orang tua, Ibunda Seftiani mengharapkan anaknya tersebut tumbuh dan bisa berkembang layaknya anak normal. Olehnya, Seftiani juga disekolahkan agar bisa mengenyam pendidikan. Sekolahnya pun, dipilih pada Sekolah Dasar umum, bukan Sekolah Luar Biasa. Tepatnya di SDN Dumbaya Bulan dan sekarang sudah duduk di kelas 2, meski memiliki kekurangan dalam hal postur tubuh, Seftiani dapat mengikuti pelajaran dengan baik meski belum mampu untuk mengukir prestasi atau belum meraih juara kelas.

Seftiani memiliki seorang kakak yang kini duduk di kelas 3 SMP Negeri 3 Suwawa. Kakaknya lahir dengan kondisi tubuh yang normal. Demikian pula adik Seftiani, Refki Saputra yang baru berusia 4 Tahun juga lahir dengan tubuh normal dan tidak ada kelainan. dalam membiayai sekolah anak - anaknya dan memberikan nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarganya, ibunda seftiani bekerja sebagai buruh mencuci.

Ibunda seftiiani tidak pernah menyangka Seftiani akan lahir dengan kondisi yang tidak lazim seperti itu. Kelahirannya normal seperti anak-anaknya yang lain. Namun demikian, seluruh keluarga Seftiani mengaku sudah menerima apa adanya kelahiran Seftiani tersebut dengan keyakinan bahwa ini merupakan kehendak Illahi yang harus diterimanya dengan ikhlas. 





{ 1 comments... read them below or add one }

spektrumdunia-tukar link otomatis said...

bay, ini berita apa emg niat ngatain nih??hahaha

Post a Comment