Komputer super berkecepatan 1,8 petaflops membantu peneliti dan polisi memburu pornografi yang mengekspos anak-anak di bawah umur.
Komputer bernama Jaguar yang berada di Oak Ridge National Laboratory tersebut menyaring lalu lintas internet dari pola-pola pornografi bawah umur. Robert Patton, pemimpin penelitian, mengembangkan algoritma untuk menganalisis lalu lintas internet.
Kata-kata kunci dalam jaringan berbagi file dianalisis. Kata kunci yang berhubungan dengan pornografi bawah umur ditandai lalu algoritmanya akan mencari komputer yang merespons kata kunci tersebut. Cara ini membuat sistem mengetahui komputer yang memasukkan materi pornografi ke internet.
Tindakan standar polisi dalam menghadapi pornografi bawah umur adalah dengan memeriksa komputer tersangka dari konten ilegal, termasuk pornografi. Akan tetapi, tindakan ini dianggap tidak menyentuh akar masalah. Polisi menganggap lebih penting menangkap penjahat yang membuat konten.
Graier Weeks, Direktur Eksekutif dari National Association to Protect Children, mengakui pekerjaan itu tidak mudah karena konten yang sudah ada di komputer sulit ditelusuri asalnya. "Pornografi bawah umur di internet sudah terlalu banyak. Meskipun penegakan hukum diperkuat empat kali lipat, tetap saja jumlahnya terlalu banyak," kata Weeks.
Dengan latar belakang itulah ia mendekati peneliti di Oak Ridge National Laboratory. "Mereka terpana lalu tergerak untuk membantu," Weeks bercerita.
Proyek ini akan berjalan selama 1 tahun. Patton menjelaskan kalau program ini memberikan hasil yang lebih cepat ketimbang cara biasa. Baginya, proyek ini bukan proyek sampingan untuk tujuan amal. "Saya berharap bisa menyelamatkan nyawa orang," tegasnya.(National Geographic/Alex Pangestu)
Komputer bernama Jaguar yang berada di Oak Ridge National Laboratory tersebut menyaring lalu lintas internet dari pola-pola pornografi bawah umur. Robert Patton, pemimpin penelitian, mengembangkan algoritma untuk menganalisis lalu lintas internet.
Kata-kata kunci dalam jaringan berbagi file dianalisis. Kata kunci yang berhubungan dengan pornografi bawah umur ditandai lalu algoritmanya akan mencari komputer yang merespons kata kunci tersebut. Cara ini membuat sistem mengetahui komputer yang memasukkan materi pornografi ke internet.
Tindakan standar polisi dalam menghadapi pornografi bawah umur adalah dengan memeriksa komputer tersangka dari konten ilegal, termasuk pornografi. Akan tetapi, tindakan ini dianggap tidak menyentuh akar masalah. Polisi menganggap lebih penting menangkap penjahat yang membuat konten.
Graier Weeks, Direktur Eksekutif dari National Association to Protect Children, mengakui pekerjaan itu tidak mudah karena konten yang sudah ada di komputer sulit ditelusuri asalnya. "Pornografi bawah umur di internet sudah terlalu banyak. Meskipun penegakan hukum diperkuat empat kali lipat, tetap saja jumlahnya terlalu banyak," kata Weeks.
Dengan latar belakang itulah ia mendekati peneliti di Oak Ridge National Laboratory. "Mereka terpana lalu tergerak untuk membantu," Weeks bercerita.
Proyek ini akan berjalan selama 1 tahun. Patton menjelaskan kalau program ini memberikan hasil yang lebih cepat ketimbang cara biasa. Baginya, proyek ini bukan proyek sampingan untuk tujuan amal. "Saya berharap bisa menyelamatkan nyawa orang," tegasnya.(National Geographic/Alex Pangestu)
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment