3 Definisi manusia Cerdas

Posted by Yoga Ailala on Tuesday, July 19, 2011



Definisi Manusia Cerdas 1
Ini definisi cerdas versi Islam.
Diceritakan, seorang sahabat pernah bertanya: Siapakah orang yang paling cerdas yaa Rasul? Rasul menjawab: Orang yang paling cerdas yaitu orang yang paling banyak mengingat mati, dan yang paling siap untuk mati. Kenapa demikian?

Nah, menurut definisi ini cerdas itu nggak ribet-ribet amat bukan? Menjadi orang cerdas, cukup dengan mengingat kematian. Sebab dengan mengingat kematian, maka orang akan senantiasa mempersiapkan dirinya dengan sebaik-baiknya. Berbuat baik, beramal sholeh dan beribadah dengan amat sempurna. Karena dia sadar bahwa segala tujuan kehidupan ini adalah bermuara di Akhirat. Dan karena pada dasarnya kita semua hanyalah sekumpulan manusia yang antri di pintu kematian.

Tentu kita semua pasti selalu mengingat kematian, cuman masalahnya banyak di antara kita yang belum siap mati kan...? Jadi, sudah cerdaskah kita?

Definisi Manusia Cerdas 2

Orang cerdas memahami konsekuensi setiap jawaban dan menemukan bahwa di balik sebuah jawaban tersembunyi beberapa pertanyaan baru. Pertanyaan baru tersebut memiliki pasangan sejumlah jawaban yang kembali akan membawa pertanyaan baru dalam deretan eksponensial. Sehingga mereka yang benar-benar cerdas kebanyakan rendah hati, sebab mereka gamang pada akibat dari sebuah jawaban.

Konsekuensi-konsekuensi itu mereka temui dalam jalur-jalur seperti labirin, jalur yang jauh menjalar-jalar, jalur yang tak dikenal di lokus-lokus antah berantah, tiada berujung. Mereka mengarungi jalur pemikiran ini, tersesat di jauh di dalamnya, sendirian.

Godaan-godaan besar bersemayam di dalam kepala orang-orang cerdas. Di dalamnya gaduh karena penuh dengan skeptisisme. Jika mereka mahasiswa, setiap menyerahkan tugas kepada dosen, mereka selalu merasa tidak puas, selalu merasa bisa berbuat lebih baik dari apa yang telah mereka presentasikan. Bahkan ketika mendapat nilai A plus tertinggi, mereka masih saja mengutuki dirinya sepanjang malam.

Orang cerdas berdiri di dalam gelap, sehingga mereka bisa melihat sesuatu yang tak bisa dilihat orang lain. Mereka yang tak dipahami oleh lingkungannya, terperangkap dalam kegelapan itu. Semakin cerdas,        semakin terkucil, semakin aneh mereka. Kita menyebut mereka: orang-orang yang sulit.

Orang-orang sulit ini tak berteman, dan mereka berteriak putus asa memohon pengertian. Ditambah sedikit saja dengan sikap introvert, maka orang-orang cerdas semacam ini tak jarang berakhir di sebuah kamar dengan perabot berwarna teduh dan musik klasik yang terdengar lamat-lamat, itulah ruang terapi kejiwaan. Sebagian dari mereka amat menderita.

Definisi manusia Cerdas 3

Berikut ini adalah definisi tentang cerdas yang banyak dipakai, termasuk di sekolah-sekolah, yaitu teori cerdas Binet yang dipopulerkan oleh pakar psikologi Prancis Alfred Binet yang menciptakan tes IQ pada awal abad ke-20. Predikat cerdas pada seseorang dibatasi dengan sangat ketat oleh tes IQ, sebuah tes yang mengukur tingkat kecerdasan seseorang dan menghasilkan angka kecerdasan.

Banyak pihak sebenarnya ragu bahwa test IQ cukup layak untuk mengukur dan meramalkan kinerja dan prestasi sekolah seorang siswa. Meskipun begitu, sampai saat ini sekolah masih mengadopsi aliran pemikiran Binet dalam mengukur keberhasilan siswa dalam belajar. Hal itu tampak jelas kalau kita melihat materi UN saat ini, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan matematika yang hanya mewakili kecerdasan berbahasa serta matematis-logis, sama seperti halnya juga test IQ.

Padahal kita tahu, bahwa mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tidak hanya itu. Ada olah raga, kesenian, geografi, agama, sejarah, dan lain-lain. Mengapa tidak semua mata pelajaran yang menjadi penentu kelulusan? 
(disarikan dari: merekonstruksi makna cerdas di: my.opera.com/madrasah-keluarga/blog)

Nah, kalau pake definisi ini, pasti banyak di antara kita yang tidak cerdas, bahkan teramat banyak. Bayangkan aja, ada berapa jumlah kelas di sekolah di seluruh indonesia. Sementara yang dianggap cerdas biasanya hanya siswa yang juara 1 - 3, atau pakai yang moderat juara 1 - 10. Berarti mayoritas tidak cerdas, iya kan?

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment